PEMETAAN SEBARAN DAN KERAPATAN HUTAN MANGROVE MENGGUNAKAN MACHINE LEARNING PADA GOOGLE EARTH ENGINE DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI DI PULAU BALI

Hutan mangrove sedang menghadapi masalah seperti deforestasi, sehingga perlu pemantauan dan pemetaan hutan khususnya di Pulau Bali. Penyebab utama hilangnya adalah kegiatan antropogenik, termasuk akuakultur, pertanian, pembangunan perkotaan. Di wilayah yang luas pulau Bali, penyediaan data sebaran perubahan kondisi vegetasi memerlukan waktu proses lama bila dilakukan dengan interpretasi citra secara konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi luasan kerapatan memberikan informasi terbaru kepada pemerintah. Metode digunakan CART Supervised Classsification Google Earth Engine (GEE) Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) ArcMap. Platform memiliki koneksi big dapat mengolah berbasis cloud berbagai algoritma machine learning. Kajian berfokus pada tiga zona yaitu A meliputi Kabupaten Buleleng Jembrana, Zona B Kota Denpasar Badung, C masuk dalam Klungkung. Hasil nilai overall accuracy sebesar 95.7% sedangkan kappa 91.2%. Total tahun 2021 Bali 2,488.7 Ha. Kerapatan terlebat terletak kawasan Tahura Ngurah Rai (Zona B) Badung masing-masing 335.9 Ha 261.1 juga merupakan dua terluas 590.5 662.5